Mendaki Gunung Libur 17 Agustus, Ada 5 Gunung Ramah Pemula di Jawa Tengah, Berikut Tipsnya. Bagi yang belum pernah naik gunung atau baru memulai mendaki, sebaiknya pilih gunung yang ramah pendaki. Ada banyak cara untuk merayakan 17 Agustus yang merupakan hari ulang tahun (HUT) kemerdekaan Indonesia.

Salah satunya adalah melakukan upacara bendera di gunung. Banyak pendaki yang naik gunung pada tanggal 16 Agustus untuk kemudian melakukan upacara di puncak pada keesokan harinya.

Mendaki Gunung Libur 17 Agustus, Ada 5 Gunung Ramah Pemula di Jawa Tengah, Berikut Tipsnya

Dikutip dari Kompas.com rangkuman gunung ramah pendaki di Jawa Tengah yang pas untuk upacara 17 Agustus :

1. Gunung Prau, Wonosobo

Satu lagi gunung sejuta umat yang biasa didatangi banyak pendaki, yakni Gunung Prau dengan ketinggian 2.590 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Butuh waktu 1,5 sampai 3 jam bagi pendaki untuk sampai kawasan puncak. Meski menanjak, jalur pendakiannya cukup mudah dilalui.

Kawasan puncak Gunung Prau cukup luas. Di area camping sisi selatan, panorama indah, yakni Gunung Sindoro, Sumbing, hingga Merapi dan Merbabu menghiasi kedua mata.

Salah satu jalur pendakian Gunung Prau paling favorit adalah via Patak Banteng karena berada di samping jalan utama Wonosobo-Dieng.

2. Gunung Andong, Magelang

Gunung Andong umumnya didaki via jalur Sawit dan jalur Pendem. Keduanya ada di Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. Waktu tempuh ke puncak Gunung setinggi 1.726 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini biasanya sekitar 1,5 sampai 2 jam. Jalurnya juga tidak terlalu ekstrem, sehingga nyaman dilalui.

Baca Yuk :  Destinasi Wisata Alam Bogor Terdapat Penginapan

Puncak Gunung Andong memanjang dari timur ke barat. Pendaki bisa mendirikan tenda di tempat datar kawasan puncak.

3. Bukit Mongkrang, Karanganyar

Gunung Lawu memang jadi salah satu tujuan utama pendakian untuk 17 Agustus. Namun, ketinggiannya yang di atas 3.000 meter mungkin berat bagi pendaki pemula.

Sebagai gantinya, di sebelah selatan Gunung Lawu terdapat Bukit Mongkrang. Waktu tempuhnya hanya satu jam sampai puncak pertama, yakni Bukit Candi. Selanjutnya jika ingin mencapai puncak Mongkrang yang sebenarnya dengan ketinggian 2.194 mdpl, butuh waktu satu jam lagi.

Baik di Bukit Candi maupun puncak Mongkrang, pendaki akan disuguhi indahnya panorama Gunung Lawu yang menjulang tinggi di sisi utara.

Mendaki Gunung Libur 17 Agustus, Ada 5 Gunung Ramah Pemula di Jawa Tengah, Berikut Tipsnya

4. Gunung Ungaran, Kabupaten Semarang

Gunung kali ini berada di Kabupaten Semarang, yakni Ungaran dengan ketinggian 2.050 mdpl. Ada dua puncak tertinggi Gunung Ungaran, yakni Puncak Botak dan Puncak Banteng Raider.

Puncak Botak bisa dicapai dari jalur Perantunan, sedangkan Puncak Banteng Raider biasa dicapai dari jalur Mawar. Waktu tempuh menuju puncak Gunung Ungaran hanya sekitar 2 sampai 3 jam dengan jalur yang cukup mudah untuk dilalui.

5. Gunung Bismo via Sikunang, Wonosobo

Satu lagi atap Dataran Tinggi Dieng, yakni Gunung Bismo yang memiliki ketinggian 2.356 mdpl.  Jika mendaki via jalur Sikunang di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, pendaki hanya perlu berjalan satu jam karena ada jasa ojek.

Baca Yuk :  Paket Outbound Pangalengan Murah Meriah

Setibanya di Puncak Indraprasta, pendakia akan disuguhi keindahan panorama 360 derajat yang begitu memukau.

Gunung Sindoro, Sumbing, Telaga Menjer, atap Jawa Tengah Gunung Slamet, hingga Dataran Tinggi Dieng, semua terlihat indah dari ketinggian.

Mendaki Gunung Libur 17 Agustus, Ada 5 Gunung Ramah Pemula di Jawa Tengah, Berikut Tipsnya

Tips Mendaki Gunung Untuk Pemula Memperingati 17 Agustus

Tiap tahun, sejumlah puncak gunung di Nusantara lazim didaki untuk peringatan 17-an. Mereka yang mendaki bukan cuma pendaki kawakan, tapi juga pemula.

Dikutip dari Twmpo.co, dalam kondisi jalur pendakian yang ramai, ada beberapa tip yang sebaiknya diperhatikan. Tip tersebut dibagikan oleh pendaki senior sekaligus Ketua tim Eiger Adventure Service, Galih Donikara

1. Kondisi fisik standar ganda

Galih mewanti-wanti, kondisi fisik untuk mendaki gunung menjelang 17 Agustus kudu lebih kuat. Sebab, kondisi jalur pendakian akan ramai dan umumnya pendaki mengejar waktu untuk menggelar upacara bersama. “Bukan cuma fisik, mental, pengetahuan, dan sikap juga harus dijaga,” katanya.

2. Perbekalan pribadi yang ringkas agar tak merepotkan

Masing-masing pendaki harus menyiapkan perlengkapan pribadinya, seperti air mineral dan ransum. Namun perbekalan itu sebaiknya dikemas sepraktis mungkin agar mudah dibawa. “Prinsipnya perlengkapan dan perbekalan itu membantu kita bukan merepotkan,” ujar Galih.

Mendaki Gunung Libur 17 Agustus, Ada 5 Gunung Ramah Pemula di Jawa Tengah, Berikut Tipsnya

Baca Yuk :  Outbound Flying Fox di Bawah Gunung Argopuro Probolinggo

3. Pakaian hangat yang tepat

Agustus ini rasa-rasanya menjadi waktu terdingin sepanjang tahun di Indonesia. Sejumlah embun di gunung ditemukan membeku. Maka itu, Galih merekomendasikan pendaki membawa perlengkapan atau pakaian hangat yang tepat, hangat, dan mudah dikema. Misalnya jaket windstop/waterproof.

4. Perbekalan yang tidak jadi sampah

Galih meminta pendaki membawa perbekalan yang tidak berpotensi menjadi sampah. Misalnya meminimalisasi makanan dengan bungkus plastik atau makanan instan. Lagi pula, makanan instan tidak cukup memberi energi untuk tubuh bekerja ekstra.

5. Persiapan administrasi

Mendaki gunung kini tak bisa mendadak. Apalagi saat momentum tertentu seperti 17 Agustus. Maka itu, pendaki kudu mendaftarkan administrasi secara dari jauh-jauh hari sebelumnya.

6. Memastikan tempat, jadwal, dan kegiatan berlangsung

Galih berkata bahwa pendaki harus benar-benar memastikan jadwal upacara. “Pastikan dapat rundown acara dan lokasi pasti kegiatan akan berlangsung,” katanya. Ia juga menyarankan pendaki gunung harus datang 1 atau 2 hari lebih awal dari waktu upacara. “Sehingga bisa memilih dan mendirikan tenda dengan lokasi yang strategis serta menghindari antri di jalur pendakian,” ujarnya.

Semoga bermanfaat.

Sumber :

  1. travel.kompas.com
  2. travel.tempo.co