Tegal Alun Papandayan Padang Edelweiss Terluas se-Asia Tenggara, terletak di Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut Jawa Barat. Gunung Papandayan Garut merupakan salah satu tempat favorit para pendaki. Di ketinggian sekitar 2500 dpl, siapa pun dapat menikmati keindahan dan pesona Padang Edelweiss atau lebih dikenal dengan bunga keabadian.

Tegal Alun Papandayan
Padang Edelweiss Terluas se-Asia Tenggara

Source Youtube: Eddy Wijaya

Pesona Papandayan memang tak kalah indah dari gunung-gunung lain.Di Gunung Papandayan, terdapat empat kawah menarik, di antaranya

  1. Kawah Mas
  2. Kawah Baru
  3. Kawah Nangklak
  4. Kawah Manuk.



Tegal Alun Papandayan Padang Edelweiss

Tegal Alun Papandayan Padang Edelweiss

Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat memiliki keindahan alam yang membuatnya disemati julukan Swiss van Java. Tegal Alun merupakan salah satu spot tertinggi yang ada di Gunung Papandayan, Jalur Tegal Alun di gunung ini memiliki ladang edelweis dengan pemandangan yang eksotis. Di sana, Anda dapat menyaksikan pesona padang bunga abadi (edelweiss) seluas 35 hektare yang merupakan padang edelweiss terluas se-Asia Tenggara

Baca Yuk :  Paket Outbound Liburan Anak Sekolah Di Pangalengan Juni 2024

Hamparan edelweis tampak megah di balik kabut yang menyelimuti padang. Agar bisa mencapai tempat ini, lokasi pertama yang harus dituju adalah kawasan Taman Wisata Alam Gunung Papandayan, yang berada di Kecamatan Cisurupan. Jika mencapai titik pendakian di Pondok Salada, Anda bisa menyaksikan hamparan edelweis yang tumbuh subur di Garut

Edelweiss (bunga keabadian)

Edelweiss (bunga keabadian)

Edelweiss (Leontopodium alpinum) adalah tumbuhan endemik zona alpina/montana (pegunungan) yang berada di daerah-daerah pegunungan di Eropa seperti di Pegunungan Pirenia, Pegunungan Alpen, dan Pegunungan Carpathia. Nama Edelweiss adalah gabungan dari dua kata dalam bahasa Jerman, yaitu edel yang berarti “mulia/agung” dan weiss yang berarti “putih.” Tumbuhan ini dapat ditemukan pada umumnya di tempat-tempat dengan ketinggian 1700-2700 meter, namun tentunya dengan jenis tanah tertentu.

Baca Yuk :  Taman Wisata MBS Serang, Pedesaan Gaya Eropa



Edelweiss yang ditemukan di Indonesia sangat berbeda dari Edelweiss di pegunungan di Eropa. Edelweiss jenis ini mempunyai nama latin Anaphalis Javanica, atau lebih populer dengan nama Edelweiss Jawa. Bunga – bunga Edelweiss, yang biasanya muncul di antara bulan April dan Agustus, sangat disukai oleh serangga.

Dengan daunnya yang agak lancip dan memiliki panjang sekitar 4–6 sentimeter dengan lebar 0,5 sentimeter, tumbuhan ini sedikit unik. Bunganya juga dominan berwarna putih tampak halus dan lembut.

Bunga Edelweis memiliki waktu mekar yang lama, yakni 10 tahun. Hormon etilen yang terdapat pada bunga Edelweis bisa mencegah kerontokan pada kelopak bunga dalam waktu yang lama. Oleh sebab itulah, bunga Edelweis dijuluki sebagai bunga abadi karena bisa mekar hingga 10 tahun.

Baca Yuk :  Wisata Kuliner Durian di Bandung, Mampir ke Cafe DuriAnd Wisata Kuliner Terbaru di Kota Kembang

Tak hanya bisa mekar selama 10 tahun, bunga Edelweis juga bisa dikenal memiliki cara bertahan hidup yang kuat. Bunga ini bisa bertahan hidup meski di tanah yang tandus sekalipun.

Bunga Edelweiss juga dilindungi undang-undang karena kelangkaannya, yakni UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati Ekosistem pasal 33 ayat 1. Memetik dan mengambil bunga Edelweiss keluar habitat tanpa alasan yang jelas akan dianggap sebagai tindakan pidana yang melanggar Undang-Undang.

Source :

febykurniawatirejeki.com
merdeka.com
Youtube Eddy Wijaya